Temuan Audit

temuan audit

Temuan Audit

Definisi Temuan Audit

Temuan audit adalah himpunan data dan informasi yang dikumpulkan, diolah dan diuji selama melaksanakan tugas audit atas kegiatan instansi tertentu yang disajikan secara analitis menurut unsur- unsurnya yang dianggap bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Menurut ISO 9000, temuan audit adalah hasil evaluasi dari bukti audit yang dikumpulkan terhadap kriteria audit. Temuan audit dapat mengindikasikan, baik kesesuaian ataupun ketidaksesuaian dengan kriteria audit atau peluang perbaikan. Pengertian ketidaksesuaian sendiri adalah penyimpangan melalui bukti obyektif atas kriteria audit yang ditetapkan auditor harus menginvestigasi untuk menentukan secaratepat kriteria audit yang dilanggar dan menetapkan rekomendasi tindakan perbaikan.

Baca juga : Pengertian dan Manfaat Analisa Laporan Keuangan

Temuan audit bisa memiliki bermacam-macam bentuk dan ukuran. Misalnya, temuan-temuan tersebut dapat menggambarkan :

  1. Tindakan-tindakan yang seharusnya diambil, tetapi tidak dilakukan, seperti pengiriman yang dilakukan tetapi tidak ditagih.
  2. Tindakan-tindakan yang dilarang,seperti pegawai yang mengalihkan sewa dari perlengkapan perusahaan ke perusahaan kontrak pribadi untuk kepentingan pribadi.
  3. Tindakan-tindakann tercela, seperti membayar barang dan perlengkapan pada tarif yang telah diganti dengan tarif yang lebih rendah pada kontrak yang lebih menguntungkan.
  4. Sistem yang tidak memuaskan, seperti diterimanya tindak lanjut yang seragam untuk klaim asuransi yang belum diterima padahal klaim tersebut bervariasi dalam jumlah dan signifikansinya.
  5. Eksposur-eksposur risiko yang harus dipertimbangkan.

Ciri Temuan Audit yang Baik

Terdapat 3 ciri temuan audit yang dikategorikan baik, yaitu :

  1. Temuan audit harus didukung oleh bukti yang memadai
  2. Temuan audit harus penting (material)
  3. Temuan audit harus mengandung unsur temuan (kondisi, kriteria, dan sebab akibat)

Temuan audit harus didukung oleh bukti yang memadai

Temuan audit seharusnya didukung oleh bukti yang cukup agar auditee dan para pembaca temuan audit menjadi yakin tentang kebenaran isi temuan audit. semua unsur (kondisi, kriteria, dan sebab-akibat) harus didukung oleh bukti yang cukup. Pengembangan temuan audit dengan dukungan bukti yang kuat akan mempermudah penyusunan laporan sekaligus mempermudah penyiapan rekomendasi untuk mengatasi permasalahan auditee.

Temuan audit harus penting (material)

Penting dan tidaknya suatu temuan diindikasikan apabila pengguna laporan keuangan mengambil tindakan atau kebijakan berdasarkan informasi yang ada dalam laporan temuan tersebut.Auditor Judgment yang merupakan pertimbangan professional auditor, juga merupakan factor dominan dalam menetapkan tingkat materialitas atau tingkat pentingnya suatu permasalahan.

Temuan audit harus mengandung unsur temuan (kondisi, kriteria, dan sebab-akibat)

Ciri ketiga adalah temuan audit harus menguraikan secara jelas kondisi, kriteria, dan sebab akibat. Dalam melaksanakan audit kinerja, kosakata yang paling dikenal dan selalu dicantumkan diingatan auditor adalah kondisi, kriteria, dan sebab akibat. Pengalaman di lapangan menunjukkan kesulitan dalam pembuatan laporan audit yang cepat dan mudah dipahami sering kali berkaitan dengan pengembangan dan pengorganisasian atribut tersebut dalam laporan. Sering kali sulit membedakan secara jelas penyebab yang paling dominan terhadap suatu kondisi mengingat demikian banyak variable penyebab.Akibat yang dapat ditimbulkan dari penyebab tersebut juga dapat bervariasi.Untuk itu, auditor dituntut untuk cermat dalam menentukan hubungan sebab-akibat dalam suatu temuan audit serta menentukan penyebab yang paling dominan.

Sifat Temuan Audit

  1. Temuan audit dapat memiliki berbagai bentuk & ukuran misalnya :
  • Tindakan-tindakan yang seharusnya diambil tetapi tidak dilakukan, seperti pengiriman yang dilakukan tetapi tidak ditagih.
  • Tindakan-tindakan yang dilarang, seperti pegawai yang mengalihkan sewa dari perlengkapan perusahaan ke perusahaan kontrak pribadi untuk kepentingannya sendiri.
  • Tindakan-tindakan tercela, seperti membayar barang dan perlengkapan pada tarif yang telah diganti dengan tarif yang lebih rendah pada kontrak yang lebih menguntungkan.
  • Sistem yang tidak memuaskan, seperti diterimanya tindak lanjut yang seragan untuk klaim asuransi yang belum diterima padahal klaim tersebut bervariasi dalam jumlah dan signifikansinya.
  • Eksposur-eskposur risiko yang harus dipertimbangkan.

2. Temuan audit sering disebut kekurangan (deficiencies).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here